Berita Liga Indonesia 1: Manajemen Persebaya Surabaya membantah anggapan bahwa pemberhentian Djadjang Nurdjaman dari kursi adalah keputusan yang tiba-tiba.
Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, mengatakan keputusan untuk memecat Djadjang Nurdjaman sebagai penerjemah racik sesuai dengan mekanisme yang diterapkan oleh klub. Dia menjelaskan ada beberapa level yang telah dilewati sebelum keputusan dibuat untuk memecat pelatih dekat bernama Djanur.
"Manajemen memiliki pertimbangan untuk menentukan status siapa pun dalam tim, apakah itu pelatih, pemain, atau ofisial," kata Candra seperti dilansir situs resmi Liga Indonesia.
"Kami memiliki tingkat penilaian kapan harus mengambil keputusan sampai akhirnya evaluasi kemarin seperti yang dilakukan," lanjutnya.
Sebelumnya, Persebaya memecat Djadjang hanya beberapa jam setelah tim bermain imbang 2-2 melawan Madura United pada Sabtu (10/8) di Stadion Bung Tomo, Surabaya.
Bahkan, ada yang mengatakan pelatih yang akrab disapa Djanur itu diberhentikan ketika turun dari bus yang membawa tim keluar dari stadion.
Saat mencari pengganti Djanur, Candra memastikan bahwa program tim terus berjalan dengan baik. Sesi pelatihan permanen diadakan pada Senin (12/8) di bawah kendali pelatih sementara Bejo Sugiantoro.
"Dalam hal regulasi, Persebaya harus menemukan pelatih kepala dengan lisensi AFC dan itu harus dilakukan. Kami punya waktu satu bulan," jelasnya.
Tes keras dipastikan akan langsung diambil oleh Persebaya Surabaya di pertandingan berikutnya, yaitu mengunjungi markas Arema FC dalam pertandingan bertajuk Derby Jawa Timur di Stadion Kanjempuan, Malang, Kamis (15/8) nanti. Untuk dapat bersaing di puncak, Rajutan hijau harus memenangkan poin dalam pertandingan nanti. Sejauh ini, Ruben Sanadi dan kawan-kawan masih tertahan di peringkat ketujuh dengan koleksi 18 poin dari 13 pertandingan yang telah dijalani.
Tag Artikel: Liga 1, Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman
0 Comments